Ketahui Penahan Banjir ROB
Ketahui Penahan Banjir ROB sebagian besar daratan pantai utara Jakarta merupakan hasil reklamasi kawasan hutan mangrove. Sehingga mengubah garis pantai dan fungsi penyangga mangrove lenyap. Pengaruh fenomena garis pantai seperti banjir ROB. Membuat beberapa bagian wilayah termasuk pantai utara Jakarta yang memiliki garis pantai sepanjang 32 km terkena banjir rob.
Banjir pasang (rob) terjadi ketika air laut mengalir ke daratan setiap kali air pasang yang menggenangi wilayah tersebut lebih rendah dari permukaan air laut rata-rata. Pengaruh jumlah penduduk membuat lahan menjadi bangunan yang kokoh. Membuat perubahan tutupan lahan basah menjadi lahan kering dengan membangunnya . Dalm kawasan basah akibat perubahan penggunaan lahan. Agar dapat menjelaskan bagaimana Ketahui Penahan Banjir ROB yang terjadi pada pantia Utara Jawa.
Tata guna lahan
Melalui hasil perubahan tata guna lahan, perubahan garis pantai dan prediksi genangan. Yaitu menggunakan data kenaikan muka air laut dapat menjelaskan banjir rob (rob). Citra satelit SPOT (2003) dan ALOS (2008) dapat menjelaskan perubahan tutupan lahan selama lima tahun terakhir. Dengan kata lain nilai kenaikan muka air laut per tahun untuk memprediksi genangan dalam sepuluh tahun ke depan.
Karena perubahan daratan pantai, perubahan garis pantai yang mengarah pada penambahan tanah (akresi) dan penurunan permukaan (abrasi). Penambahan tanah (akresi) menjelaskan semakin majunya garis pantai yang berdampak pada genangan air laut. Pada saat pasang terjadi secara maksimal. Berdasarkan survei lapangan yang melakukan, menjelaskan bahwa perubahan wilayah penelitian lahan pesisir menyebabkan banjir ROB.
Garis pantai
Prediksi genangan menggunakan data DEM-GDEM 30 m. Tingkat nilai garis pantai dan kenaikan laut untuk menjelaskan terjadinya genangan wilayah pesisir utara Jakarta tahun 2019. Hasil yang memperoleh dari beberapa metode untuk menjelaskan genangan yang terjadi wilayah pesisir utara Jakarta pada tahun 2019. Daerah yang sama, sehingga dapat menjelaskan relevansi perubahan kenaikan muka air laut dan daratan yang mengakibatkan peristiwa banjir ROB.
Kenaikan muka air laut merupakan fenomena yang tidak bisa terpisahkan dari pesisir Semarang. Kenaikan muka air laut merupakan dampak dari perubahan iklim global. Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Maritim Semarang terlihat adanya kenaikan tinggi pasang air laut. Hal tersebut terlihat dari ketinggian maksimal pasang air laut yang angkanya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Ratarata pasang tertinggi tidak teratur terjadi pada bulan tertentu. Pada tahun 2011 ketinggian maksimal pasang air laut yaitu 100 cm pada bulan Januari. Kemudian tahun 2012 setinggi 130 cm pada bulan Juli.
Pasang air laut
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa terdapat kenaikan pasang air laut maksimal dari tahun 2011 ketahun 2012 setinggi 30 cm. Pada tahun 2016 setinggi 130 cm pada bulan Mei dan Juli tidak mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Tahun 2017 pasang maksimal tertinggi yaitu setinggi 145 cm pada bulan Juni. Hal ini menunjukan adanya kenaikan setinggi 15 cm membandingkam tahun sebelumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, karena pengaruh iklim abnormal yang menyebabkan oleh perubahan lingkungan global, banjir sungai akibat angin topan dan hujan deras telah terjadi.
Kerusakan manusia dan harta benda akibat bencana air meningkat pesat. Khususnya, wilayah Semenanjung Pantai Utara, seperti hujan lebat dan angin topan. Terjadinya kerusakan akibat banjir akibat curah hujan yang tidak normal terjadi setiap tahun, dan frekuensi serta intensitas kerusakan akibat banjir semakin meningkat.
Bencana banjir
Bersiaplah menghadapi bencana banjir dengan mengurangi kerentanan terhadap banjir dalam situasi saat risiko banjir meningkat. Kerusakan yang menyebabkan oleh ini dapat mengurangi. Untuk mengurangi kerusakan banjir yang sebenarnya, perlu melakukan perbaikan dan perbaikan saluran sungai. Selain langkah-langkah struktural seperti penggalian dan perencanaan waduk. Juga memungkinkan untuk memprediksi banjir pada masa depan dan memberikan informasi banjir.
Penetapan tindakan non-struktural untuk mengembangkan sistem informasi banjir yang sistematis yang dapat mengkumpulkan, menganalisis, dan tersampaikan dengan cepat ini sangat membutuhkan. Upaya-upaya yang melakukan masyarakat untuk menghadapi ROB lingkungan sekitar tempat tinggalnya sebagai berikut :
- Meninggikan fondasi rumah.
- Membuat tanggul pada teras rumah yangmenghalangi masuknya air kedalam rumah.
- Meninggikan jalan lingkungan tampattinggal.
- Membuat tanggul yang terisi oleh tanahsepanjang tepi jalan yang membatasi wilayah permukiman warga.
- Memperbaiki pintu saluran air.
- Membuat tanggul bantuan dari bambu pada mulut saluran air
- Membuat tanah urugan dan menimbun dengan batu daerah yang tergenangan yang sulit surut
Upaya nonteknis
Selain upaya tersebut masyarakat melakukan upaya nonteknis berupa gotong royong rutin untuk membersihkan saluran air lingkungan tempat tinggal. Upaya Masyarakat Menghadapi Banjir Rob Dan Upaya Pemerintah Dalam Kegiatan Pengendalian Banjir Rob
Upaya-upaya yang melakukan masyarakat untuk menghadapi ROB lingkungan sekitar tempat tinggalnya sebagai berikut :
- Meninggikan fondasi rumah.
- Dengan Membuat tanggul teras rumah yang menghalangi masuknya air kedalam rumah.
- Meninggikan jalan lingkungan tampat tinggal.
- Membuat tanggul yang teriisi oleh tanah sepanjang tepi jalan yang membatasi wilayah permukiman warga.
- Memperbaiki pintu saluran air.
- Salah satunya membuat tanggul bantuan dari bambu pada mulut saluran air
- Caranya Membuat tanah urugan dan menimbun dengan batu daerah yang tergenangan yang sulit surut.
Selain upaya tersebut masyarakat melakukan upaya nonteknis berupa gotong royong rutin untuk membersihkan saluran air lingkungan tempat tinggal.