Login

Lost your password?
Don't have an account? Sign Up
Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi pertama pelaksanaan pengeboran air tanah, pelaksana akan melakukan pengumpulan data dan pengujian sumur yang meliputi pengambilan contoh batuan, deskripsi batuan, pengukuran logging, pemompaan uji, development, pengambilan contoh air dan pemeriksaan kualitas air sumur tersebut. Kegiatan pengeboran ini adalah pengeboran eksplorasi, saat jika menemukan lapisan akuifer akan mengembangkan sebagai  sumur produksi. Setidaknya kita bisa Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam pengelaman orang lain.

Cek Harga Precast Terbaru 2022

Pekerjaan yang akan melaksanakan Penyedia termasuk juga menyediakan personil, peralatan drilling rig dan peralatan bantuan lainnya, pompa lumpur, compresor, welding set,  generator set dan alat transportasi. Sebagaimana Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam artikel ini akan terbahas.

Semua peralatan, bahan-bahan dan perlengkapan tersebut yang akan menyediakan oleh Penyedia, sebelum mempergunakan terlebih dahulu harus memeriksa dan menyetujui oleh Pengguna Jasa. Pekerjaan Persiapan atau Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi 

  1. Pekerjaan Pembersihan dan Perataan Lapangan

Pekerjaan keamanan dan keselamatan kerja (BPJS) akan pekerjakan dengan cara mendaftarkan semua orang yang terlibat dalam pekerjaan ke BPJS agar nantinya jika ada kecelakaan kerja para tenaga kerja mendapat jaminan atas keamanan dan kesalamatan kerja. Bagaiamana Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi  dalam tahapan pengerjaan.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang mengerjakan harus sesuai dengan standar. Sebagaimana Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yang telah menetapkan. Seperti dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena demi menjaga keselamatan pada jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.

  1. Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Pada tahap ini, terlebih dahulu membersihkan pada lokasi pekerjaan dari segala kotoran/sampah dan berkas – berkas, Setelah lokasi bersih baru kemudian menyediakan keperluan pekerjaan dan membuat gudang-gudang los kerja dan kantor Pengawas. Sebaiknya Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dapat mengetahui secara baik agar kita mampu mempelajarinya.

  • Uraian jumlah pekerja yang menggunakan adalah sebagai berikut :

Mandor          = 1 Orang

Pekerja           = 3 Orang

  • Uraian jumlah peralatan yang menggunakan adalah sebagai berikut :

Alat Pertukangan   = 1 Set

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang mengerjakan harus sesuai dengan standar yang telah menetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu para pekerja akan melengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker. Selain itu Cari Tau Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi merupakan tahapan yang harus melalui oleh semua pekerja.

Persiapan

Salah satu pekerjaan persiapan yang penting adalah pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouplank. Adapun kegunaan survey awal (field engineer) adalah untuk mengestimasi volume pekerjaan. Apakah sesuai dengan volume rencana dan sebagai data awal dalam pelaksanaan. Serta menyiapkan job mix formula sebagai bahan persiapan (pedoman) dalam rangka pemakaian material yang memakai untuk setiap pekerjaan. Pekerjaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan pada proyek ini. Agar mendapatkan hasil yang akurat, maka setiap alat survey harus sudah mengkalibrasi. Surveyor memilih tenaga yang berpengalaman.

Kemudian akan melakukan pemasangan bouwplank dengan menggunakan kayu yang kuat. Dengan ukuran patok 5 / 7 cm dan untuk papan 2 / 20 cm. Papan bouwplank tersebut harus diketam halus dan lurus. Dalam pemasangan bowplank akan melakukan dengan menyaksikan oleh pemilik proyek. Contohnya konsultan pengawas dan konsultan perencana sehingga akan mendapatkan sesuai dengan yang telah direncanakan. Sebaiknya harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pemasangan tersebut sudah benar. Selanjutnya baru akan melakukan pekerjaan tahap berikutnya.

Keselamatan dan Keamanan Kerja

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang mengerjakan harus sesuai dengan standar yang telah menetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan melengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan pada jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas

  1. Papan Nama Proyek

Kontraktor  pelaksana harus  membuat  dan  memasang  Pamplet  Nama  Proyek  yang  memuat  tentang identitas proyek. Pamplet nama proyek mengunakan ukuran minimal 150 Cm x 250 Cm kecuali menentukan lain oleh Owner. Papan nama proyek rangka dan kakinya terbuat dari kayu dengan kualitas terbaik sehingga sanggup bertahan minimal sampai selesainya pengerjaan proyek. Latar papan nama dapat berupa papan kayu tebal minimal 2 Cm atau multiplek dengan tebal minimal 12 mm. Penggunaan bahan dan material lain harus dengan persetujuan Konsultan Supervisi.

Nama Proyek

Pamplet nama proyek belatar belakang putih dengan tulisan warna hitam, kecuali untuk logo atau simbol dapat menggunakan warna. Pamplet  nama  proyek  harus  mencantumkan  Instansi  Penyandang  Dana,  Instansi  Pemilik Bangunan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Perencana dan Konsultan Supervisi. Papan juga harus mencantumkan besar anggaran pelaksanaan proyek, waktu mulai proyek, dan waktu penyelesaian proyek.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang mengerjakan harus sesuai dengan standar yang telah menetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan melengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan pada jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas

  1. Barak Kerja, Gudang dan Direksi Keet (Sewa)

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi lapangan dapat berhasil dengan baik dari segi waktu dan kualitasnya/mutu bila mengelola dengan baik. Salah satu sarana untuk dapat mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan kontraktor yang berupa direksi keet, untuk :

  • Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua administrasi proyek.
  • Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara pemilik, pengawas dan kontraktor dapat berjalan dengan baik.

Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu kaso, penutup dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes gelombang atau seng gelombang, lantai dengan discreeding.

Selain bangunan direksi keet lapangan, juga memerlukan bangunan gudang untuk menyimpan alat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang mudah hilang seperti : bor listrik, gerinda listrik, vibrator, semen, keramik, cat, kabel, alat sanitair dan lainnya. Bangunan gudang menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding. Direksi keet lapangan dan gudang mendirikan pada area yang tidak mengganggu proses berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang mengerjakan harus sesuai dengan standar yang telah menetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan melengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan pada jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas

 Administrasi dan Dokumentasi

Pekerjaan administrasi dan dokumentasi yang melakukan oleh pelaksana termasuk pelaporan, Shop Drawing dan Asbuilt Drawing yang harus memberikan kepada direksi pekerjaan, yang berupa laporan mingguan dan laporan bulanan. Untuk membuat Shop Drawing terlebih dahulu melaksanakan pengukuran dengan menggunkan alat survey equipment. System Pengukuran yang menggunakan dengan system Koordinat sehingga meminimalkan tingkat kesalahan pada penentuan titik-titik pancang dan penentuan sudut-sudut konstruksi bangunan. Hasil dari Pengukuran kemudian menerapkan dalam gambar dan menjadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan ini (Shop Drawing).

Membuat Laporan Harian yang berisi :

    • Jenis kegiatan yang mengerjakan
    • Bahan – bahan yang menggunakan
    • Alat – alat yang mendatangkan
    • Jumlah tukang / tenaga kerja
    • Keadaan cuaca
    • Besarnya prestasi pekerjaan
    • Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan merekap dalam Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan

Membuat pemotretan :

Dokumentasi pemotretan melakukan minimal 1 (satu) kali setiap perubahan progress pekerjaan harian sejak dimulainya proyek sampai selesai proyek. Foto foto harus berwarna dan berukuran post card. Foto ini  merupakan bukti otentik pekerjaan yang melakukan pelaksana dan akan menyerahkan kepada direksi pekerjaan dalam bentuk laporan seperti menyebut atas.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang mengerjakan harus sesuai dengan standar yang telah menetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Terjatuh saat menggambil foto Oleh karena itu para pekerja akan melengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker

 PEKERJAAN TOWER TANKI AIR

 Membuat Pondasi Beton Bertulang (180x180x30cm)

Pekerjaan pondasi ini laksanakan sebelum memulai pekerjaan kolom Poor Pondasi Tapak. Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.

Peralatan yang Bergun :

  • Concrete Mixer
  • Water Tank
  • Alat Bantu

Tenaga Kerja

  • Pekerja
  • Mandor
  • Tukang
  • Kepala Tukang
  • Beton

Pekerjaan beton melakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan – ketentuan. Untuk bahan semen akan menggunakan semen portland yang sesuai dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang menyimpan secara baik pada gudang, untuk bahan lain yang menggunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan lain yang tidak menginginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang menggunakan untuk mencampur (pencampuran adukan menggunakan mesin molen ataupun dengan menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran – kotoran lain. Pencampuran melakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan menginginkan. Pekerjaan ini melaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.

Persiapan

  • Seluruh beton yang akan menggunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan dan slump yang membutuhkan sesuai dengan persyaratan.
  • Seluruh komponen beton akan menakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi kapasitas alat pencampur.
  • Pencampuran beton akan melakukan dengan mesin yang menjalankan secara mekanis dari jenis dan ukuran yang menyetujui. Pencampuran akan melengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
  • Air yang akan memmasukkan kedalam campuran akan mengukur sebelum pencampuran. Seluruh air yang memerlukan akan memasukkan sebelum pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran sesuai dengan ketentuan yang melakukan.

Pencampuran

  • Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan mempersiapkan tempat kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia merelokasi pekerjaan guna kelancaran pelaksanaan pengecoran.
  • Segera sebelum pengecoran memulai, acuan akan membasahi dengan air atau mengolesi minyak sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
  • Beton cor dari mesin pengaduk menuangkan kedalam cetakan sampai penuh dan telah mencapai elevasi yang menginginkan. Beton mengecor sedemikian rupa agar terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
  • Sambungan konstruksi pada beton akan menghindari sebisa mungkin, apabila ada sambungan maka sambungan akan melakukan secara tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan meletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
  • Pengecoran akan melakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga campuran beton yang telah mengecor masih plastis dan dapat menyatu. Membersihkan dari bahan yang lepas dan rapuh dan menyiram dengan air hingga jenuh.
  • Beton akan memadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran menyertai dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat.

Perawatan

Segera setelah pengecoran, beton akan melindungi dari pengeringan dini dan temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt menyerap air. Permukaan beton akan membasahi dengan air dengan cara menyiram permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan. Permukaan beton yang mengekpose akan melakukan perapihan yang akan melakukan oleh tenaga terampil.

Pengendalian mutu

  • Pengujian slump akan melakukan pada setiap takaran beton yang menghasilkan dengan menyaksikan oleh direksi pekerjaan.
  • Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan membagi dalam beberapa kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis terendah hingga garis tertinggi.
  • Apabila hasil pengujian kuat tekan memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan Spesifikasi, maka akan melakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu beton yang mengharapkan tercapai.

Pembesian

Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak bergeser. Tulangan yang sudah memasang tidak memperkenankan untuk menginjak penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan bawah. Tulangan harus mengikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar memotong sependek mungkin agar tidak mencuat keluar dari beton.

Sebagaimana telah mejelaskan atas tulangan harus menempatkan secara tepat dan menjamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip – klip yang cocok pada persilangan, dan harus mengganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup untuk tulangan mendatar harus menggunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan menggunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus membuat dari logam yang tidak berkarat. Oleh karenanya tulangan dalam plat beton atas tanah harus menopang dengan beton yang mengecor sebelumnya.

Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 – 7.5 cm kali 5 – 7.5 cm. Tulangan dalam semua ukuran plat lainnya dan dalam balok harus menopang dengan logam. Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton mengecor secara langsung.

Bekisting

Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat rata, sambungan – sambungan  papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos. Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga permukaan cetakan beton halus.

Semua cetakan terbuat teduh dan aman pada kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan pada posisi yang akan melakukan pengecoran.

Pembongkaran Bekisting

Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan melakukan setelah beton mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang.

Proses pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat – alat bantu yang akan menggunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual (manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini melakukan / dikerjakan terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah memenuhi persyaratan teknis dan akan menghentikan penyiraman jika sudah mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.

Membuat Sloof Beton Bertulang (20/30cm)

Pekerjaan Sloof ini di laksanakan sebelum memulai pekerjaan kolom. Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.

Peralatan yang Menggunakan :

  • Concrete Mixer
  • Water Tank
  • Alat Bantu

Tenaga Kerja

    • Pekerja
    • Mandor
    • Tukang
    • Kepala Tukang

Standar Indonesia

Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan – ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai dengan standar indonesia S.N.I. 8. Selanjutnya disimpan secara baik digudang, untuk bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain. Ketika bahan lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu melaporkan kepada direksi. Tujuanya untuk mendapatkan izin, adapun air yang menggunakan untuk mencampur.

Sebagaimana pencampuran adukan menggunakan mesin molen ataupun dengan menggunakan ready mix. Kadangkala air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran – kotoran lain. Pencampuran melakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. Dalam mendapatkan mutu yang bagus dan menginginkan. Pekerjaan ini melaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.

Persiapan

  • Seluruh beton yang akan menggunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan dan slump yang membutuhkan sesuai dengan persyaratan.
  • Seluruh komponen beton akan menakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi kapasitas alat pencampur.
  • Pencampuran beton akan melakukan dengan mesin yang menjalankan secara mekanis dari jenis dan ukuran yang menyetujui. Pencampuran akan melengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
  • Air yang akan memasukkan kedalam campuran akan mengukur sebelum pencampuran. Seluruh air yang memerlukan akan memasukkan sebelum pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran sesuai dengan ketentuan yang melakukan.

Pencampuran

  • Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan mempersiapkan tempat kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia melokasi pekerjaan guna kelancaran pelaksanaan pengecoran.
  • Segera sebelum pengecoran memulai, acuan akan membasahi dengan air atau mengolesi minyak sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
  • Contoh beton cor dari mesin pengaduk menuangkan kedalam cetakan sampai penuh. Dengan mencapai elevasi yang menginginkan. Beton mengecor sedemikian rupa agar terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
  • Sambungan konstruksi pada beton akan menghindari sebisa mungkin, apabila ada sambungan maka sambungan akan melakukan secara tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan meletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
  • Pengecoran akan melakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Membersihkan dari bahan yang lepas dan rapuh dan menyiram dengan air hingga jenuh.
  • Beton akan memadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran menyertai dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat.

Perawatan

Segera setelah pengecoran, beton akan melindungi dari pengeringan dini dan temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt menyerap air. Permukaan beton akan membasahi dengan air dengan cara menyiram permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan. Permukaan beton yang mengekpose akan melakukan perapihan yang akan melakukan oleh tenaga terampil.

Pengendalian mutu

  • Pengujian slump akan melakukan pada setiap takaran beton yang menghasilkan dengan menysaksikan oleh direksi pekerjaan.
  • Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan membagi dalam beberapa kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis terendah hingga garis tertinggi.
  • Apabila hasil pengujian kuat tekan memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan Spesifikasi, maka akan melakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu beton yang mengharapkan tercapai.

Pembesian

Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak bergeser. Meskipun tulangan yang sudah memasang tidak memperkenankan untuk menginjak penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan bawah. Padahal tulangan harus mengikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar memotong sependek mungkin agar tidak mencuat keluar dari beton.

Selanjutnya tulangan harus menempatkan secara tepat dan menjamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip – klip yang cocok pada persilangan, dan harus mengganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup untuk tulangan mendatar harus menggunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari pada batangan atau ikatan.

Tulangan

Bilamana pengganjal tersebut akan menggunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus membuat dari logam yang tidak berkarat. Tulangan dalam plat beton atas tanah harus menopang dengan beton yang mengecor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 – 7.5 cm kali 5 – 7.5 cm. Tulangan dalam semua ukuran plat lainnya dan dalam balok harus menopang dengan logam.

Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya saat beton mengecor secara langsung.

Bekisting

Cetakan / bekisting akan membuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang menginginkan sebagaimana pada gambar atau seperti menetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan membuat rata, sambungan – sambungan  papan atau sudut – sudut membuat rapat agar tidak bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.

Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan menyerut sehingga permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan membuat teduh dan aman pada kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung. Bekisting akan memasang pada besi tulangan yang telah pada tempatkan pada posisi yang akan pada lakukan pengecoran.

Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan melakukan setelah beton mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang menunjuk oleh direksi dan melakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor melakukan pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man power). Pembongkaran ini mengerjakan dengan membuka bekisting terpasang.

Tenaga Manual

Proses pembongkaran bertujuan untuk melakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat – alat bantu yang akan menggunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual (manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini melakukan / mengerjakan terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah memenuhi persyaratan teknis dan akan menghentikan penyiraman jika sudah mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.

Alhasil untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang mengerjakan harus sesuai dengan standar. Sebagaimana telah menetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat.

Alat Pelindung Diri (APD)

Seperti lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa mengakibatkan sesak nafas. Mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata iritasi, tertimpah bekisting yang bisa megakibatkan luka berat.

Oleh karena itu para pekerja akan melengkapi dengan alat pelindung diri (APD). Sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker. Sebagaimana yang telah tersebut diatas demi menjaga keselamatan pada jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam. Supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.

Membuat kolom beton bertulang (30/30cm)

Pekerjaan kolom beton melaksanakan sesudah pekerjaan sloff. Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.

Volume pekerjaan perkirakan sebesar :

  • Beton K-300 = 19,38 M3
  • Besi Ulir = 2588,39 Kg
  • Besi Polos = 897,85 Kg
  • Bekisting = 142,12 M2

Peralatan yang menggunakan :

  • Concrete Mixer
  • Water Tank
  • Alat Bantu

Tenaga Kerja

  • Pekerja
  • Mandor
  • Tukang
  • Kepala Tukang

 

Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!