Login

Lost your password?
Don't have an account? Sign Up
Mari Mengatur Proyek Konstruksi

Mari Mengatur Proyek Konstruksi

Mari Mengatur Proyek Konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang mengerjakan dalam waktu terbatas. Dengan menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil yang terbaik. Pada waktu yang akan datang sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan. Sebagaimana suatu proyek kontruksi yang terencanakan atau sedang berlangsung. Sumber daya yang berpengaruh dalam proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method. Oleh Karena itu, Mari Mengatur Proyek Konstruksi yang akan teruraikan dalam artikel berikut ini.

Cek Harga Precast Terbaru 2022

Proyek Konstruksi

Suatu keberhasilan proyek konstruksi secara keseluruhan tergantung dari keberhasilan. Setiap pekerjaan yang ada dalam proyek tersebut, sedangkan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan. Suatu pekerjaan adalah produktivitas tenaga kerjanya.Tenaga kerja merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan dalam suatu implementasi proyek. Yang menuntut untuk bekerja secara efisien, yaitu dapat bekerja efektif sesuai dengan jumlah jam kerja yang ada. Selain itu dapat menghasilkan volume pekerjaan sesuai dengan uraian pekerjaan yang ada.

Sehingga mengharapkan dengan hal tersebut dapat menunjang kemajuan serta mendorong kelancaran proyek. Baik untuk tiap pekerjaan maupun proyek secara keseluruhan. Salah satu pekerjaan pada proyek konstruksi yang mempunyai volume pekerjaan. Dengan jumlah tenaga kerja yang besar adalah pekerjaan pasangan bata. Dengan volume dan jumlah tenaga kerja yang besar maka memerlukan pula dana yang besar untuk menyelesaikanya. Maka produktivitas tenaga kerja harus dimaksimalkan untuk meminimalkan anggaran dan waktu. Selanjutnya guna memperoleh hasil maksimal. Untuk mendapatkan nilai produktivitas yang baik dalam proyek konstruksi sangatlah sulit karena tenaga kerja yang kurang efektif dalam pekerjaannya.

Pekerjaan yang Kurang Efektif

Contoh kegiatan yang menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif tersebut. Antara lain menganggur, ngobrol, makan, merokok, istirahat, yang kesemuanya itu melaksanakan pada saat jam kerja. Selain kegiatan-kegiatan tersebut variabel lain yang mempengaruhi produktivitas antara lain adalah. Faktor umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah, jumlah tanggungan keluarga. Kemudian kesehatan pekerja, hubungan antar pekerja, manajerial dan komposisi kelompok kerja.

Dari latar belakang tersebut mengenai produktivitas tenaga kerja berdasarkan tingkat efektifitas dalam bekerja (labourutilization rate). Dalam menyelesaikan pekerjaan pasangan bata agar suatu proyek dapat dapat berjalan secara efektif. Dengan memaksimalkan kinerja tenaga kerjanya. Dari hasil penelitian mengharapkan akan mengetahui hal-hal yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia. Sehingga dapat menjadi bahan evaluasi yang akan mendukung kelancaran dan keberhasilan proyek.

Observasi Langsung

Pencarian data melakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan, wawancara, angket atau kuesioner. Untuk mendapatkan data mengenai umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah. Salain itu jumlah tanggungan keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar pekerja, manajerial dan komposisi kelompok kerja. Observasi atau pengamatan langsung dalam lapangan untuk mendapatkan data efektivitas tenaga kerja. Dalam pengukuran produktivitas terdapat banyak metode yang bisa digunakan. Salah satunya productivity rating, yaitu aktivitas pekerja mengklasifikasikan dalam 3 hal. Antara lain Essential contributory work, Effective work, dan not useful. Sedangkan pengukuran dan pengolahan data variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.  Menggunakan metode-metode pendekatan dengan pengolahan data statistik.

Oleh karena itu tim kerja yang terbentuk dalam proyek konstruksi dapat memberikan semangat kerja. Untuk mewujudkan hasil yang terbaik sehingga apa yang menjadi harapan dari tujuan fungsional proyek dapat diraih (Istimawan Dipohusodo, 1995 :71-72). Dalam dunia konstruksi agar mampu bergerak dengan produktif dalam pelaksanaannya sangat terpengaruhi oleh mutu, biaya dan waktu tertentu. Ketika untuk mendapatkan hasil yang sesuai ekspektasi sangat memerlukan peran sumber daya manusia yang baik. Bertanggung jawab dan sumber daya manusia yang dapat menciptakan suatu sistem kerja yang terbaik.

Tenaga Kerja

Mengingat bahwa pada umumnya proyek berlangsung pada kondisi yang berbeda-beda. Maka dalam merencanakan tenaga kerja hendaknya melengkapi dengan analisis produktivitas dan indikasi variabel. Yaitu yang mempengaruhinya (ImanSoeharto, 1995 : 132). Terdapat banyak metode yang bisa menggunakan untuk mengukur produktivitas tenaga kerja lapangan. Namun, pengukuran produktivitas tenaga kerja secara akurat sulit berlaku. Work Sampling adalah suatu metode pendekatan yang bisa digunakan untuk pengukuran produktivitas dengan cukup mudah (Koento Danny Wibowo, AndiPrasetyo, 2004).

Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi. Peningkatan produktivitas hanya mungkin berlaku oleh manusia. Sebaliknya sumberdaya manusia pula yang dapat menjadi penyebab terjadinya pemborosan dan infisiensi dalam berbagai bentuknya. Karena itu, memberikan perhatian kepada unsur manusia merupakan salah satu tuntutan dalam keseluruhan. Upaya meningkatkan produktivitas kerja (Sondang P. Siagian, 2002 : 2-3).

Tingkat Produktivitas

Salah satu pendekatan untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja adalah dengan menggunakaan metode yang mengklasifikasikan aktifitas pekerja. Dalam penelitian ini pengamatan melakukan dengan metode produtivity rating. Saat aktivitas pekerja mengklasifikasikan dalam 3 hal. Yaitu Essential contributory work, Effective work (pekerjaan efektif), dan Not Useful (pekerjaan tidak efektif). (Oglesby, 1989:180-181).

Kerja yang bermalas-malasan ataupun korupsi jam kerja dari yang semestinya. Bukanlah menunjang pembangunan, tapi menghambat kemajuan yang semestinya dicapai. Sebaliknya, kerja yang effektif menurut jumlah jam kerja yang seharusnya serta kerja yang sesuai dengan uraian kerja masing-masing pekerja. Akan dapat menunjang kemajuan serta mendorong kelancaran usaha. Baik secara individu maupun secaramenyeluruh (Drs. Mucdarsyah Sinungan, 2003 : 2).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja

Berdasarkan literatur yang ada menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas suatu kegiatan atau pekerjaan berbeda-beda. Antara lain terdapat dua faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja dari sudut manajemen sumber daya manusia :

      1. Tingkat kemampuan kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Baik yang diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan maupun yang bersumber dari pengalaman kerja.
      2. Meningkat kemampuan kerja pemimpin dalam memberikan motivasi kerja. Agar pekerja sebagai individu bekerja dengan usaha maksimum. Yang memungkinkan tercapainya hasil yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Kedua faktor tersebut mempengaruhi pula oleh kemampuan mewujudkan dan mengembangkan rasa aman dan kepuasan kerja. Pada diri setiap pekerja atau secara individual (Hadari Nawawi, 2008 : 10). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah :
      3. Kualitas atau jumlah tenaga kerja yang menggunakan pada suatu proyek konstruksi.
      4. Terlihat Tingkat keahlian tenaga kerja.
      5. Latar belakang kebudayaan dan pendidikan. Termasuk pengaruh faktor lingkungan dan keluarga terhadap pendidikan formal yang diambil oleh tenaga kerja.
      6. Kemampuan tenaga kerja untuk menganalisis situasi. Apa yang sedang terjadi dalam lingkup pekerjaannya dan sikap moral yang diambil pada kondisi tersebut.
      7. Minat tenaga kerja yang tinggi terhadap jenis pekerjaan yang menekuni
      8. Struktur pekerjaan, keahlian, dan umur (kadang-kadang jenis kelamin). Dari angkatan kerja (Muchdarsyah Sinungan, 2000 : 56). Timpe (dalam penelitian Robert Eddy S, 2007 : 8), mengasumsikan bahwa produktivitas setiap individu tenaga kerja. Mempengaruhi oleh karakteristik personal meliputi pengalaman, umur, tingkat pendidikan, latar belakang budaya, jenis kelamin dan kepribadian.Produktivitas tersebut akan lebih besar apabila mendapat dukungan organisasi. Berupa petunjuk, upah, gaya manajemen, komunikasi, peralatan, dan pelatihan. Karena tingkat kepuasan pribadinya terpenuhi, yang nantinya akan meningkatkan produktivitas bagi organisasi. Variabel-variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja lapangan dapat terkelompokkan menjadi :

    Produktivitas bagi Organisasi

    • Kondisi fisik lapangan dan sarana bantu. Kondisi fisik ini berupa iklim, musim, atau keadaan cuaca. Misalnya adalah temperatur udara panas dan dingin, serta hujan dan salju. Pada daerah tropis dengan kelembaban udara yang tinggi dapat mempercepat rasa lelah tenaga kerja. Sebaliknya di daerah dingin, bila musim salju tiba, produktivitas tenaga kerja lapangan akan menurun. Untuk kondisi fisik lapangan kerja seperti rawa-rawa, padang pasir atau tanah berbatu keras. Besar pengaruhnya terhadap produktivitas.
    • Hal ini sama akan dialami di tempat kerja dengan keadaan khusus seperti dekatdengan unit yang sedang beroperasi, yang biasanya terjadi pada proyek perluasan instalasi yang telah ada, yang sering kali dibatasi oleh bermacam-macam peraturankeselamatan dan terbatasnya ruang gerak, baik untuk pekerja maupun peralatan.Sedangkan untuk kekurang lengkapnya sarana bantu seperti peralatan akan menaikkan jam orang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sarana bantudiusahakan siap pakai dengan jadwal pemeliharaan yang tepat.

Supervisi, perencanaan, dan koordinasi. Yang dimaksud dengan supervisi atau penyelia adalah segala sesuatu yangberhubungan langsung dengan tugas pengelolaan para tenaga kerja. Memimpin para pekerja dalam pelaksanaan tugas, termasuk menjabarkan perencanaan dan pengendalian menjadi langkah-langkah pelaksanaan . Baik jangka pendek, serta mengkoordinasikan dengan rekan atau penyelia lain terkait tersebut.

Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!