Login

Lost your password?
Don't have an account? Sign Up
Mari Mengenal Mortal Bangunan

Mari Mengenal Mortal Bangunan

Mari mengenal mortal bangunan dalam proses proyek pembangunan sering di sebut juga mortel, atau spesi. Yaitu bahan bangunan yang terbuat dari air, bahan perekat, misalanya lumpur, kapur, atau semen. Selain itu agregat halus menjadi bahan campuran lainya yaitu pasir alami, pecahan tembok. Sebagaimana perekat antar bata merah, perekat antar bata belum pada pembuatan dinding tembok, perekat antar bata pada pasangan batu.
Selain itu mari mengenal mortal bangunan dalam membuat bata beton, genteng beton, buis beton dan lain sebagainya.

Mari mengenal mortal bangunan adukasi mortal di buat kelecekanya cukup baik sehingga mudah di kerjakan (di aduk, di bawa, ke tempat pembuatan bangunan) dan di pasangkan pada bangunan. Ukuran kelecekan di lakukan dengan uji sebar dengan alat berupa meja besar.

Mortal sebagai bahan bangunan, biasa di ukur sifat-sifatnya, misalnya kuat tekan, berat jenis, kuat tarik, daya serap air, kuat rekat dengan bata merah, susutan dan sebagainya.

Baca Juga: Perawatan dan Pemeliharaan Pipa RCP

Macam-macam mortal

Mortal dapat di bedakan menjadi 3 macam yaitu : Mortar lumpur, mortar kapur dan mortar semen.

1) Mortar lumpur

Dibuat dari campuan air, tanah liat/lumpur, dan agregat halus. Perbandingan campuran bahan-bahan tersebut harus tepat untuk memperoleh adukan yang kelecekanya baik dan mendapatkan mortar (setelah Keras) yang baik pula. Terlalu sedikit agregat halus (berarti terlalu banyak tanah liat) menghasilkan mortar yang cenderung retak-retak setelah mengeras. Hal tersebut di sebabkan oleh susutan pengeringannya besar. Terlalu banyak agregat halus (berarti sedikit tanah liat) menyebabkan adukan kurang plastis. Mortar lumpur ini di pakai untuk bahan dinding tembok atau bahan tungku api di pedesaan.

2) Mortar kapur

Dalam pembuatannya dari campuran air, kapur, dan agregat halus (dulu di tambahkan serbuk bata merah, sebagai pezolan). Kapur dan agregat halus mula-mula di campur dalam keadaan kering, kemudian menambahkan air. Air di berikan secukupnya agar memperoleh adukan yang kelacakanya baik. selama proses pengerasan atau pengeringan kapur mengalami susutan, akibatnya jumlah agregat halus umumnya di pakai 2 atau 3 kali volume kapur. Mortar ini biasa di pakai untuk perekat bata merah pada dinding tembok bata, atau perekat antar bata pada pasangan batu.

3) Mortar khusus

Adapun mortar khusus membuat dengan menambahkan bahan khusus pada mortar (2 dan 3) di atas dengan tujuan tertentu.
(a) mortar ringan, di peroleh dengan menambahkan asbestos fibres, jute fibres (serat rami), butir-butir kayu, serbuk gergajian kayu, dan sebagainya. Mortar ini baik untuk bahan isolasi panas atau peredaan suara.
(b) Mortar tahan api, di peroleh dengan menambahkan bubuk bata api dengan aluminios cement, dengan perbandingan volume satu aluminios cement dan dua bubuk bata api. Mortar ini biasa dipakai untuk tungku api dan sebagainya.

Sifat-sifat mortar

Mortar yang bagus harus mempunyai sifat-sfat sebagai berikut
(a) murah
(b) tahan lama (awet)
(c) mudah di kerjakan (mengaduk, mengangkut, memasang, meratakan)
(d) merekat dengan baik dengan bata erah, bata beton, batu, dan sebagainya

Fungsi Utama Mortar Dalam Konstruksi

Hal utama fungsi dari mortar dalam konstruksi di butuhkan untuk pekerjaan pemasangan bata, plesteran, dan penunjuk. Ada banyak fungsi dari mortar di antranya di pandang penting adalah:
(a) Mengikat batu bata atau batu.
(b) Memberikan kekuatan pada struktur.
(c) Ini menawarkan kohesi atau kekuatan antara unit struktural.
(d) Ini berfungsi sebagai media penting untuk mendistribusikan gaya secara seragam melalui struktur.
(e) Menanamkan ketahanan dan kekuatan tambahan terhadap dispersi hujan dan agen pelapukan lainnya.
(f) Ini mengisi sambungan kosong di batu bata atau batu. Biasanya, mortar cair tipis yang dikenal sebagai Nat digunakan untuk tujuan tersebut.

Sangat penting untuk mengukur kualitas mortar dan bagaimana bahan-bahannya memengaruhi kinerja. Mari kita pahami berbagai kualitas mortar yang baik dalam konstruksi:

Salah satu sifat yang paling penting dari plastik (keadaan mortar segar dan belum mengeras) mortar yaitu Workability. Adapun indikasi workability adalah:

Mortar mudah menyebar dengan sekop.
(a) Memperhatikan berat unit pasangan bata.
(b) Melekat pada permukaan pasangan bata (lengket).
(c) Ini mengekstrusi dengan mudah dari sambungan ketika tukang batu memberi tekanan pada unit.

Selain itu, Workability dari mortar segar juga mengacu pada sifat komprehensif mortar yang mudah untuk konstruksi dan baik untuk kualitas, menghitung mobilitas dan retensi air. Pada dasarnya mortar dengan mobilitas tinggi mudah pengaspalan secara merata dan tipis di atas batu bata dan di rekatkan dengan baik pada lantai.

Kekuatan

Sebuah mortar di katakan baik dalam kekuatan ketika mengeras. Tetapi sekali lagi, penggunaan bahan berkualitas baik dalam proporsi yang layak sebenarnya menghasilkan kekuatan mortar yang baik. Selain itu, bersama dengan mortar, unit struktur keseluruhan juga harus berkualitas baik hanya agar struktur dapat bertahan lama. Oleh karena itu, dalam mempersiapkan mortar dengan kekuatan yang baik, kandungan semen yang cukup dan agregat halus bergradasi baik perlu di gunakan. Juga, kadar air harus tepat, menambahkan lebih atau kurang dari jumlah yang di butuhkan dapat mempengaruhi kualitas kekuatannya.

Tahan air

Kapasitas retensi air mortar berkualitas tinggi sangat kuat. Sebuah mortar tidak boleh meminimalkan kadar airnya secara eksklusif selama transportasi. Jika kadar airnya lepas atau hilang dari campuran, maka mortar sangat sulit untuk mengeras dan juga kehilangan kekuatannya. Selainn itu, mortar tidak mampu mengembangkan ikatan yang kuat ketika permukaan tanpa air yang cukup di dalamnya. Pada dasarnya, untuk meningkatkan kapasitas retensi air dari mortar, beberapa jenis plasticizer dapat di gunakan.

Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!