Login

Lost your password?
Don't have an account? Sign Up
Metode Pabrikasi Precast

Mari Mengetahui Metode Pabrikasi Precast

Mari mengetahui metode pabrikasi precast  Metode Pabrikasi pada umumnya beton pracetak. Atau yang di kenal dengan precast tidak berbeda jauh dengan beton yang biasanya (konvensional). Lalu apa yang  menjadikannya berbeda ? hal tersebut terletak pada proses pembuatannya/pabrikasinya.

Pada beton pracetak proses Metode Pabrikasi membuat beton membuat di tempat tersendiri. Berbeda tempat proyek dengan lokasi perencanaan dan gambar. Pembuatan pada tempat elemen itu akan menggunakan, umumnya pabrikasinya melakukan dan melaksanakan di pabrik atau workshop.

Selain pembuatan beton pracetak Metode Pabrikasi di gudang atau workshop. Ada pula proses pabrikasi yang menggunakan lahan atau area lokasi proyek yang di sebut casting area (lahan produksi).

Yaitu suatu lahan dengan luasan tertentu yang telah mempersiapkan sebagai area produksi komponen cetakan elemen beton pracetak yang mengangkut barang dan terletak di luar lokasi bangunan.

Mengetahui Metode Pabrikasi Precast Modern

Menghitung usia sejak beton sudah di rasa cukup. Beton pracetak tersebut di angkat dari cetakannya dan di simpan rapid an baik atau bisa juga di tumpuk di lahan yang di sebut stocking area. Yaitu lahan dengan luasan tertentu yang telah mempersiapkan sebagai tempat hasil beton cetak yang di tumpukan. Komponen pracetak sementara sebelum komponen tersebut di rakit.

Beton pracetak yang di pabrikasi di workshop/pabrik, setelah umur beton dirasa cukup keras biasanya usia 3-7 hari untuk di lepas dari cetakan. Komponen beton akan di kirim usia 14 hari beton kering ke lokasi proyek untuk di rakit atau di rangkai.

Proses perakitan tersebut memerlukan bantuan dari alat berat seperti mobile crane atau tower crane untuk mengangkat dan merakitnya, proses ini di sebut proses erection and install.

Menurut Ervianto (2006), Metode Pabrikasi pracetak dapat di artikan Metode Pabrikasi sebagai suatu proses produksi elemen struktur/arsitektural bangunan pada suatu tempat/lokasi yang berbeda. Dengan tempat/lokasi di mana elemen struktur/arsitektural tersebut akan di gunakan.

Secara umum penggunaan beton pracetak dianggap lebih ekonomis murah dan low bugeting di bandingkan dengan pengecoran. Di tempat proyek dengan alasan di antaranya adalah mengurangi biaya pemakaian bekisting. Memangkas biaya upah para pekerja karena jumlah pekerja relatif lebih sedikit. Mereduksi durasi pelaksanaan proyek sehingga overhead yang dikeluarkan menjadi lebih kecil.

Beton pracetak Metode Pabrikasi

Beton pracetak Metode Pabrikasi umumnya menggunakan pada elemen/komponen bangunan yang bersifat tipikal.  Misalnya pada tiang pancang, dinding penahan tanah (sheet pile beton), saluran U-Ditch beserta tutupnya, dan Box culvert. Adapun elemen pada bangunan gedung dan konstruksi yang bersifat tipikal adalah kolom, balok, dinding facade, dan plat lantai beton.

Teknik Mengetahui Metode Pabrikasi Precast. Beton pracetak lebih efektif dan menguntungkan bila komponen memproduksi massal dan mampu produksi dalam jumlah banyak. Sehingga akan lebih murah karena akan melakukan secara berulang dalam bentuk dan ukuran yang sesuai dengan yang menginginkan oleh customer serta dalam jumlah besar.

Menurut Ervianto (2006), dalam bukunya menjelaskan mengenai Metode Pabrikasi perencanaan struktur dengan teknologi beton pracetak Metode Pabrikasi setidaknya di laksanakan dalam 3 tahapan, yaitu:

  1. Pertama tahap perencanaan yang melaksanakan oleh arsitek. Yaitu menggambar dan memperhitungkan pesanan yang di pesan
  2. Kedua perencanaan yang di lakukan oleh ahli struktur/konstruktor yang ahli pada bidangnya. Misalnya disiplin ilmu Teknik Sipil
  3. Ketiga tahap perencanaan oleh produsen/instalator, yang di tekankan pada kemudahan dalam pelaksanaan di lapangan. Yaitu orang-orang lapangan yang telah memiliki pengalaman, bekerja secara organisator

Cara Mengetahui Metode Pabrikasi. Dalam teknologi pracetak senidri , Ervianto (2006) menjelaskan teknologi pracetak berdasarkan tingkatan metode proses pembangunan ke dalam beberapa pengertian, sebagai berikut :

Prefabrication

Prefabrication, adalah proses pabrikasi yang di laksanakan dengan menggunakan alat-alat khusus. Terdiri dari berbagai jenis material menyatukan atau di campur sehingga membentuk struktur bagian dari sebuah bangunan.

Preassembly

Preassembly, adalah proses penyatuan komponen prafabrikasi di tempat yang bukan pada posisi komponen tersebut berada.

Module

Module, adalah hasil dari sebuah proses penyatuan komponen prafabrikasi, biasanya membutuhkan alat atau mode transportasi yang cukup besar untuk memindahkannya ke posisi yang seharusnya.

Metode sistem pracetak ini bisa memungkinkan agar dapat menerapkan Metode Pabrikasi pada berbagai jenis pelaksanaan proyek konstruksi. Seperti pembangunan gedung tinggi, konstruksi jembatan, bangunan industri, perumahan, pelabuhan dan sebagainya.

baca juga: Strategi Jual Produk Konstruksi

mengetahui-metode-pabrikasi-precast

Memilih Keunggulan dan Kelemahan Beton Pracetak (Precast)

Menurut Ervianto (2006), penerapan Metode Pabrikasi teknologi beton pracetak mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya adalah sebagai berikut :

Jangka waktu atau timeline proyek

Jangka waktu atau timeline proyek menjadi lebih singkat dengan menerapkan teknologi beton pracetak. Sebagaimana pengaturan jadwal produksi elemen beton pracetak dapat mengatur sedemikian rupa. Sehingga konstruksi elemen-elemen yang akan di pasang. Lebih awal dapat memproduksi lebih dahulu dan pada saat jadwal pemasangannya nanti, elemen tersebut telah cukup umur dan dianggap matang. Dengan demikian, kegiatan pekerjaan yang overlapping serta cycle time erection yang relative singkat maka proyek akan selesai dalam jangka waktu yang lebih singkat.

Produksi konstruksi Metode Pabrikasi

Mereduksi biaya produksi konstruksi Metode Pabrikasi dan elemen-element terkait dengan durasi yang relatif lebih singkat, maka biaya yang mengeluarkan proyek juga akan lebih meminimalisir, dan dapat mengurangi biaya overhead atau kelebihan pembiayaan proyek. Hal lain yang ikut tereduksi adalah penggunaan jasa tenaga kerja yang lebih singkat, berkurangnya kebutuhan material pendukung seperti schafolding. Menghemat biaya bekisting, juga menghemat biaya material pembentuk beton bertulang.

Proses konstruksi

Proses konstruksi bisa terjaga oleh kegiatan pelaksanaan pekerjaan tidak terhenti di sebabkan pengaruh alam (cuaca). Karena waktu yang membutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan di luar ruangan seperti pembesian dan pengecoran relatif lebih sebentar sehingga kontinuitas performa pekerjaan lebih terjaga.

Produksi massal

Produksi massal mempertimbangkan dalam penggunaan teknologi pracetak merupakan jenis elemen struktur hendaknya tidak terlalu bervariasi. Sehingga setiap jenis elemen yang di butuhkan dalam jumlah yang relatif besar. Hal ini di lakukan agar tingkat efisiensi dari pembuatan secara massal dan memproduksi pabrikasi dapat di capai.

Secara pembiayaan

Secara pembiayaan, mengurangi biaya pengawasan proses konstruksi yang lebih singkat akan banyak mereduksi biaya yang harus di keluarkan, salah satunya adalah fee atau biaya konsultan supervisor proyek.

Mengurangi kebisingan

Mengurangi kebisingan dengan menggunakan beton pracetak, proses produksi di lakukan di luar area lokasi proyek (missalnya di pabrik/workshop), yang apabila telah selesai di produksi maka akan di pindahkan ke lokasi proyek dan telah di instalasi pada tempat yang seharusnya ada. Proses ini secara langsung dapat mengurangi tingkat kebisingan produksi. Menimbulkan oleh peralatan konstruksi karena jumlah alat yang berada di lokasi proyek akan lebih sedikit bila membandingkan dengan beton konvensional.

Hasil produksi

Hasil produksi memperlihatkan Metode Pabrikasi kualitas beton yang lebih baik beton pracetak mempunyai kualitas yang lebih baik karena hal-hal sebagai berikut: Proses memproduksi di laksanakan dengan menggunakan mesin sehingga lebih halus. Kondisi di pabrik/workshop yang relatif konstan karena tidak banyak melibatkan orang. Pengawasan yang lebih cermat terhadap mesin-masing yang di gunakan. Kondisi dari lingkungan para pekerja merasa lebih baik. (tidak di bawah sinar matahari secara langsung)

Selain mempunyai banyak keunggulan, teknologi beton pracetak juga mempunyai beberapa kelemahan, di antaranya adalah :

Transportasi

Transportasi atau kendaraan untuk proses pemindahan elemen. Beton pracetak dari lokasi produksi (pabrik) menuju lokasi proyek yang membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan alat angkut. Mode transportasi yang biasa menggunakan adalah truk dengan bak terbuka. Selain itu, perlu memperhatikan pula factor penting lainya yang menjadi pertimbangan adalah di mensi dan berat dari elemen. Beton pracetak yang sangat mempengaruhi terhadap ketersediaan alat angkut dan kemudahan transportasinya.

Erection

Erection merupakan tahap penyatuan elemen beton pracetak menjadi satu-kesatuan yang utuh sehingga membentuk suatu bangunan konstruksi. Pada proses ini membutuhkan alat bantu yang di namakan mobil crane. Jenis angkutan truck dengan belalai yang mampu mengangkat beban tertentu dan memindahkan elemen beton pracetak sehingga terpasang pada posisi yang telah di tentukan sebelumnya.

Penyediaan alat bantu

Penyediaan alat bantu ini membutuhkan biaya yang relatif cukup mahal, sehingga jika teknologi ini di gunakan perlu di kaji efisiensi pembiayanya. Memperhitungkan antara penyediaan atau sewa alat bantu dengan nilai harga proyek tersebut. Apabila volume pekerjaan beton kurang memadai maka akan mengakibatkan biaya konstruksi menjadi lebih mahal.

Connection adalah usaha menyatukan elemen-elemen beton pracetak yang membutuhkan suatu konstruksi tambahan yang mampu meneruskan semua gaya-gaya yang bekerja dalam setiap elemen.

Kendala yang timbul ialah bagaimana menentukan jenis sambungan yang mampu mengantisipasi semua gaya yang terjadi. Sehingga perilaku struktur konstruksi dapat menyerupai struktur beton bertulang konvensional. Untuk mengaplikasikan alat sambung yang betul-betul sempurna dibutuhkan biaya yang relatif mahal.