Teknologi Pabrik Konstruksi Pracetak
Teknologi pabrik konstruksi pracetak adalah sebuah system pengecoran beton dalam cetakan atau “bentuk” yang dapat di gunakan kembali. Kemudian di kerjakan dalam lingkungan yang terkendali, dan diangkut dengan cara mengangkut ke lokasi konstruksi dan menumpukkan ke tempat proyek.
Pracetak itu sendiri terdiri dari berbagai elemen pracetak seperti dinding, balok, lempengan, kolom, tangga, pendaratan dan beberapa menyesuaikan elemen. Teknologi Pracetak Konstruksi dapat menstandarisasi dan merancang untuk stabilitas, daya tahan serta integritas struktural bangunan.
Bangunan tempat tinggal melibatkan desain, halaman strategis perencanaan, pengangkatan, penanganan dan pengangkutan pracetak elemen. Teknologi ini cocok untuk konstruksi high bangunan bertingkat. Teknologi Pracetak konstruksi dapat menahan beban lateral atau goncangan akibat gempa dan angin secara bersamaan dengan beban gravitasi.
Pabrik Teknologi Pracetak konstruksi
Rangka bangunan menyesuaikan pada sedemikian rupa sehingga jumlahnya dapat di perhitungkan melalui cetakan secara maksimum. Unsur atau elemen ini di cetak di pabrik yang telah di tentukan oleh kondisi. Pabrik Teknologi Pracetak konstruksi di kembangkan dan di buat dekat lokasi yang memberikan solusi secara ekonomis baik dalam hal penyimpanan Maupun pengangkutanya.
Untuk beton pracetak hanyalah beton yang di cor di tempat lain di mana akan digunakan. Sebagian besar produk pracetak di cetak di pabrik dengan menggunakan metode pengecoran basah dengan menerapkan Teknologi Pracetak konstruksi. Ha lainya dapat saja di cetak di lokasi seperti panel miring. Ada banyak alasan mengapa seseorang akan melakukan pracetak. Beton itu berat biasanya sekitar 150 pon per kaki kubik jadi elemen beton. Harus menjadi perhatian pula bagaimana caranya memindahkan hasil beton ke tempat lain.
Struktur Pracetak
Keunggukan struktur pracetak antara lain yaitu proses produksinya sangat tidak bergantung iklim. Tidak memerlukan lahan penyimpanan material yang luas, tidak juga memerlukan bekisting yang banyak jumlahnya. Waktu pengerjaan pracetak relatif sebentar, berbiaya murah, dapat mengontrol kualitas beton lebih terjamin dan ramah lingkungan
Penggunaan lain yang populer untuk beton pracetak adalah bangunan komersial skala besar seperti apartemen, hotel, gudang atau gedung perkantoran. Namun, memungkinkan juga untuk membangun struktur berskala lebih kecil, seperti tempat tinggal keluarga dengan menggunakan beton pracetak.
Tahapan
Untuk memastikan berjalanya pengendalian pabrik setidaknya menganut beberapa hal, di antaranya:
Survey yaitu proses menalaah dan memastikan denah pekerjaan dan jenisnya.
rebar installation, yaitu memasukkan batang tulangan (rebar) dalam konstruksi beton dengan metode yang menambah kekuatan jangka panjang pada beton untuk di gunakan membangun fondasi, dinding, kolam, bantalan dan struktur lainnya.
Proses quality control precast, yaitu mengendalikan mutu beton yang telah di cetak dengan membandingkan hasil pengujian yang telah di atur dalam standar seperti pada SNI 03-2847-2002.
Pengecoran Produk Pracetak
Langkah selanjutnya adalah, setelah cetakan di rancangan serta dapat mendesign pesanan custumor maka pengecoran dapat di laksanakan. Pekerjaan pengecoran merupakan penuangan adukan beton kedalam cetakan yang sudah di siapkan. Beton yang akan di tuang harus di tempatkan sedekat mungkin kecetakan akhir untuk mencegah segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Hampir seluruh produk pracetak nantinya akan mewakili kualitas Teknologi Pracetak konstruksi.
Sedangkan waktu proses pabrikasi membutuhkann 14 hari hingga dapat di katakan ‘matang’. Setelah elemen 11 beton pracetak (precast) berumur 14 hari, barulah dapat di lakukan proses erection (penginstalan).
Proses Insitu (cor di tempat)
Proses insitu dalam adalah proses pembuatan beton Pabrik Teknologi Pracetak konstruksi yang di lakukan di sekitar lokasi proyek dan perakitannya juga di lakukan di lokasi proyek yang sama. Agar menghasilkan produksi yang baik, setidaknya memerlukan proses produksi yang terencana dan terkontrol secara baik.
Secara garis besar Proses produksi beton pracetak (precast) ini dapat dibagi dalam tahapan sebagai berikut:
Pertama, mempersiapan peralatan yang akan digunakan yaitu : Bar bending dan cutting, mesin las, moulding, batching plant atau mobil molen ready mix, concrete vibrator.
Kedua mempersiapan bekisting, fonwork di siapkan dalam keadaan bersih dan diberi laburan oli baru atau solar untuk menghasilkan permukaan yang halus.
Ketiga menyiapkan tulangan dan penempatan didalam bekisting .
Ke empat tulangan beton harus di potong dan di bentuk sesuai design dengan gambar yang telah di tetapkan. Tulangan di masukkan di dalam bekisting dengan memperhatikan selimut beton yang di pasang sebelumnya.
Kelima mengecor Bagian dalam bekisting harus di bersihkan dari sisa potongan kayu dan kawat serta kotoran lainnya. Pengecoran di lakukan secara berlapis dan di beri getaran untuk menghasilkan kepadatan yang baik.
Ketujuh membongkar bekisting atau cetakan beton
Kedelapan Pemeliharaan komponen di lakukan dengan cara menutup plastik yang di basahi secara berkala atau bisa melaukan penyemprotan dengan air (curing compound) untuk menjaga suhu.
Finising, Pengangkutan dan Penyimpanan Precast
Tenaga manusia dalam Teknologi konstruksi pracetak ternyata masih di butuhkan sebagai operator atau hal terkait teknis yang tidak bisa di lakukan oleh mesin. Adapun finising produksi precast melalui beberapa tahapan, di antaranya yaitu Pemberian tanda merk tertentu sesuai keinginan pemilik. Penanganan dan pengangkutan elemen yang telah berusia kurang lebih 14 hari, sehingga dapat di prediksi kekuatan beton precast tersebut.
Selain itu pengangkutan elemen produk pracetak bisa ukur untuk menentukan jenis crane yang akan di gunakan. Untuk mengangkut elemen lifting yaitu dengan mengangkat balok dengan klem hidrolik, sebagai berikut:
- Mengangkat balok Klem mekanis.
- EOT Crane – 10 ton (3 no.) & 15 ton (1 no.)
- Pick & Carry Mobile Crane F160 – ACE Make
- Backhoe Loader Digimax II – ESCORTS Make
- Sabuk Pengangkat Nilon Berbagai Kapasitas
- Blok Rantai & Katrol
- Rantai Sling dll
Pengiriman Barang dengan trailer
Umumnya untuk produk bernilai tambah tinggi di mana manufaktur dan biaya pengangkutan lebih murah mobilisasi angkutan perlu di perhitungkan dan mempersiapkan. Di antaranya adalah:
- Harus di pastikan bahwa tanda pengenal pada slab harus sama dengan daftar pengiriman.
- Setiap kerusakan yang terjadi selama pemuatan harus menginformasikan kepada instansi yang bersangkutan.
- Klem / cengkeraman pengangkat harus di pasang pada pengangkat balok pada posisi yang tepat.
- Balok pengangkat harus di tempatkan di atas elemen pracetak dan memastikan bahwa cengkeraman terkunci dengan benar sebelumnya pengangkatan.
- Instruksi tentang ketinggian pemuatan, posisi elemen pracetak di atas trailer harus di ikuti sesuai kapasitas trailer.
- Karet kayu harus di tempatkan di antara pelat pada 500 mm dari setiap ujung.