Struktur Industri Beton Pracetak
Struktur Industri Beton Pracetak sebagian besar mendominasi oleh proyek-proyek oleh Pemerintah untuk pembangunan infrastruktur. Namun, ini juga banyak menggunakan untuk konstruksi perumahan (rendah dan tinggi) dan komersial karena berbagai atribut favorit mereka. Dengan efisiensi, daya tahan, kemudahan, efektivitas biaya, dan sifat berkelanjutan dari produk-produk ini. Sebagian telah membawa perubahan revolusioner dalam waktu singkat dalam konstruksi struktur apa pun. Industri konstruksi adalah industri konsumsi energi yang besar. Struktur Industri Beton Pracetak akan dan terus lebih hemat energi dari pada industry lainya. Beragamnya pilihan desain, warna, dan struktur yang menawarkan produk ini juga menjadikannya pilihan favorit konsumennya.
Produk Beton
Metode Beton Pracetak adalah metode menghasilkan produk dengan menuangkan beton setelah memperkuat anggota utama. Seperti struktur bangunan, seperti kolom, balok, dan pelat, dalam cetakan (bentuk) khusus pada pabrik yang stabil. Produk termodulasi dengan memproduksi dalam pabrik khusus. Sehingga dapat memproduksi dalam lingkungan yang tidak terpengaruh oleh cuaca dan musim. Lalu bagaimana dengan Struktur Industri Beton Pracetak?.
Keuntungan dari metode beton pracetak adalah bahwa anggota konstruksi dapat memodulasi, dan biaya total berkurang melalui pemendekan masa konstruksi. Selain itu tenaga kerja, pengurangan retak, dan produksi PC bersama dengan pekerjaan teknik sipil, dan peningkatan kualitas. Melalui produksi pada pabrik khusus.
Hal ini dapat menjangkau dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta berkontribusi pada pencegahan pencemaran lingkungan. Dengan asumsi mengurangi hamburan debu dan mengurangi bahan limbah seperti bahan sementara dengan membandingkan metode RC.
Inpact Hammer Tes
Bermacam alat uji non-destructif dapat menggunakan untuk menentukan mutu beton dilapangan, salah satu adalah Hammer beton. Alat ini mengukur nilai rebound sebuah pegas setelah ujung hammer menekankan pada permukaan beton. Nilai rebound tersebut merupakan indikasi kekuatan beton terukur. Meski mudah menggunakan dan cepat, penggunaan hammer memerlukan perhatian khusus. Karena rebound sangat mempengaruhi jenis agregat kelembapan beton. Keadaan elemen yang menguji, kehalusan permukaan dan usia beton.
Agar memperoleh hasil yang meneliti, hammer harus berkalibrasikan berdasarkan perbandingan hasil uji silinder dengan compression test. Pembacaan melakukan sesaat sebelum silinder menghancurkan dalam alat compression. Posisi ujung hammer menempatkan pada kedudukan dua-per-tiga dari atas dan silinder memberi tekanan sebesar 20 Mpa.
Hammer
Kurva kalibrasi yang menggambarkan hubungan tegangan karakteristik dan eboundvalue, kemudian dapat menggunakan untuk pengukuran lapangan. Hammer merupakan alat uji yang sederhana dan meskipun ketelitiannya cukup tinggi. Percobaan ini tidak dapat menganggap sebagai pengganti percobaan tekan dengan Compression Apparatus. Manfaat terbesar memperoleh terutama pada pengujian konstruksi yang telah selesai atau untuk daerah yang jauh dari fasiIitas laboratorium beton.
Bahan Penyusun Beton
Pencampuran bahan-bahan penyusun beton melakukan agar memperoleh suatu komposisi yang solid dari bahan-bahan penyusun berdasarkan rancangan campuran beton. Agar tetap terjaga konsistensi rancangannya, tahapan lebih lanjut dalam pengolahan beton perlu terlihat. Tahapan pelaksanaan lapangan meliputi persiapan, penakaran, pengadukan (mixing). Penuangan atau pengecoran (placing), pemadatan (vibrating), penyelesaian akhir (finishing), dan perawatan (curing).
Sebelum penuangan beton melaksanakan, hal pertama yang harus terlihat adalah (PB, 1989:27) :
- Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan beton harus bersih.
- Ruang yang akan mengisi dengan beton harus bebas dari kotoran kotoran yang mengganggu.
- Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam acuan boleh terlapisi dengan bahan khusus. Misalnya lapisan minyak mineral, lapisan bahan kimia (form releaseagent), atau lembaran polyurethane.
- Pasangan dinding beton yang berhubungan langsung dengan beton harus terbasahi air sampai jenuh.
- Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yang dapat merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton dengan tulangan.
- Air yang terdapat pada ruang yang akan terisi beton harus hilang, kecuali apabila penuangan melakukan dengan tremi atau telah seijin pengawas ahli.
- Semua kotoran, serpihan beton, dan material lain yang menempel pada pemukaan beton. Setelah mengeras harus membuang sebelum beton yang baru menuangkan pada permukaan beton yang telah mengeras tersebut.
Pengangkutan Beton
Pengangkutan beton dari tempat pengadukan hingga ke tenpat penyimpanan akhir (sebelum tertuang) harus melakukan sedemikian rupa. Untuk mencegah terjadinya pemisahan atau kehilangan material. Alat angkut yang tersedia harus mampu menyediakan beton menempatkan penyimpanan akhir dengan lancer. Tanpa mengakibatkan pemisahan dari bahan yang telah tercampur dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton. Antara pengangkutan yang berurutan (PB,1989:28). Alat angkut bisa berupa ember, dolak, gerobak dorong, talang, truck mixer, belt conveyor, pompa, dan tower crane.
Kekuatan Agregat
Salah satu faktor penting penentuan kekuatan beton ialah agregat itu sendiri. Selain semen yang biasa menjadi bahan campuran pada beton. Kekuatan agregat akan berpengaruh pada kekuatan beton, artinya agregat yang lemah tidak akan menghasilkan beton yang kuat. Untuk membuat beton dengan kekuatan tinggi harus menggunakan agregat yang kekuatannya tinggi pula. Kekuatan dan elastisitas agregat, tergantung dari : jenis batuan, susunan mineral, tekstur batuan, atau kristal batuan. Untuk mengukur kekuatan batuan sebagai agregat. Dengan mempergunakan cara pendekatan dengan penguji kekuatan tekan batuan sampai hancur. Selanjutnya bentuk kubus dengan sisi 50mm atau silinder diameter 25mm atau 50 mm dan tinggi 2 kali berdiameter benda uji.
Pengujian Kekuatan Agregat
Dalam pengujian kekuatan agregat untuk beton ini, terdapat beberapa cara dan istilah yang mempergunakan oleh beberapa negara. Antara lain kekuatan hancur, nilai kekuatan pukul (impact), dan kekuatan aus, contoh :
- British standart ( BS- 812- 1967 ), memakai cara dengan mencari kekuatan hancur (crushing value ), kekuatan pukul ( impact value ) , ten percent fine value .
- ASTM Standart C 131 dan C535 , memakai cara uji geseran dengan mesin Los Angels, dan ketahanan aus menyatakan dalam persen bagian yang aus dari contoh uji agregat kasar ( cara uji ini menganut oleh Indonesia dengan SNI 03 – 2417 – 1997 )
- Indonesia, cara pengujian dengan bejana Rudeloff pada agregat kasar. Kekuatan menyatakan dengan persen hancur yang menembus ayakan 2,0 mm terhadap berat contohuji. ( cara uji tercantum dalam SII 0079 – 79 ). Untuk memeriksa permukaan agregat kasar dapat pula pengerjaan dengan cara penggoresan terhadap permukaan agregat denganmenggunakan batang tembaga / kuningan ( menurut cara ASTM C 235 – 68 atau SII 0053 – 1975 ) dan agregat yang lemah hanya memperbolehkan 5 %.
Untuk agregat halus, melakukan cara uji pasir dengan percobaan giling dan kekerasanya membanding pasir kuarsa teruji dengan cara yang sama. Nilai keamanan pasir menyatakan dalam indeks kekerasan. Kekerasan, perbandingan bagian yang aus menembus ayakan 0,30 mm antara pasir contoh dengan pasir kuarsa ( cara uji tercantum dalam Standar Industri no.78/SI/1975 ).
Kekerasan Agregat
Substansi Perusak Agregat pada dasarnya banyak hal yang dapat mempengaruhi agregat terutama merusak kualitas agregat itu sendiri. Agar lebih mudah kita memahaminya kami akan membaginya menjadi 2 kelompok bahasan yaitu subtasnsi kimiawi dan fisik. Kelompok fisik berkaitan dengan kotoran tanah liat, lumpur atu debu halus. Dalam jumlah sedikit, kotoran ini tidak dapat dihindari namun kotoran yang berlebihan akan melapisi permukaan agregat sehingga mengurangi lekatan pasta semen.
Apalagi jika menyertai gumpalan. Jenis ini mudah mengetahui dengan mata telanjang atau dengan cara segenggam air lalu meremasnya. Bila ada sisa kotoran yang tertinggal pada tangan maka pasir kotor. Kotoran menyebabkan kurangnya penyiraman pada saat pengambilan. Batu pecahan mesin umumnya mengandung kotoran yang lebih sedikit. Dari pada kerikil alam atau batu pecahan tangan.
Partikel
Kadar lumpur (atau butir yanglebih kecil dari 70 mikron) maksimum 5% untuk agregat halus , 1 % untuk agregat kasar, munurut SII, gumpalan tanah liat dan partikel yang mudah serpihan maksimum 3%menurut ASTM. Kelompok kimiawi terdiri dari kotoran organik, garam dan alkali. Kotoran organic seperti gula, misalnya akan memperlambat pengikatan.
Kotoran seperti humus dan serpihankayu akan menyebabkan bercak pada permukaan. Kadar zat organik erlihat dengan larutan natrium sulfat. Bila warnanya lebih tua dari standar maka harus tertolak. Menurut ASTM, kecuali bila warnanya gelap menyebabkan adanya arang atau lignit atau bisa terbukti dengan percobaan perbandingan kekuatan mortar. Kekuatan tidak kurang dari 95% terhadap mortar dengan pasir standar. Arang dan lignit maksimum 0,5 – 1 %, menurut ASTM.